Traveling Tips, Yuktravel
Leave a Comment

Kelana Komodo

Dari kejauhan, pulau-pulau di Nusa Tenggara Timur terlihat bak liku-liku untaian kepulauan berlanskap tandus, terjal, bahkan terpencil di antara birunya Laut Flores dan teriknya matahari Indonesia timur. Menjelajah perairan berair dingin ini sambil menantang angin buritan yang mengempas sapuan buih ombak, tampak pantai-pantai berpasir putih yang masih sangat alami menceruk di teluk berair tenang.

Para anak buah kapal yang menemani perjalanan ini sering berkata, “Anda mungkin terpesona dengan pemandangan pantai-pantainya, tapi menyelamlah ke bawah laut maka taman-taman karang berwarna-warni akan menanti pengalaman menyelam yang tak terlupakan.” Begitu mereka berkata kepada turis-turis yang mengunjungi perairan biru di sebelah timur Bali ini.

Benar. Nusa Tenggara Timur menawarkan panorama yang sama sekali berbeda dari Pulau Bali yang rimbun dengan pohon-pohon tropisnya. Namun, pemandangan alam di daerah ini bukanlah tujuan utama bagi para pengunjung yang mendarat di Labuan Bajo. Sudah beberapa tahun terakhir, kota ini menjadi salah satu tujuan wisata yang ramai dikunjungi karena kedekatannya dengan Pulau Komodo dan Pulau Rinca – dua pulau di Laut Flores yang menjadi habitat hidup komodo, reptil purbakala terbesar di dunia dengan air liur yang mematikan.  

Pulau ini ditemukan pada tahun 1910 dan sudah menjadi habitat komodo yang diperkirakan bermigrasi dari Australia dan bertahan di kedua pulau tersebut sampai saat ini. Setidaknya pernah ada 2500 komodo yang hidup di Pulau Komodo dan sejak tahun 1991 ditetapkan UNESCO sebagai salah satu dari tujuh keajaiban dunia.

Pulau Komodo sendiri terkenal dengan garis pantainya yang panjang dan berpemandangan sangat indah, salah satunya yang terkenal adalah Pink Beach yang eksotis. Tak heran jika di tahun 2017, majalah National Geographic menjadikan Pulau Komodo sebagai salah satu destinasi terindah di dunia. Salah satu keunikan lain dari pulau ini dikelilingi oleh arus laut panas dan dingin karena lokasinya yang berada di tengah-tengah pertemuan arus yang mengalir ke utara dan selatan.

Komodo adalah kadal terbesar di dunia yang panjangnya bisa mencapai ukuran tiga meter. Reptil ini pun bisa berlari hingga kecepatan 20 kilometer per jam, bisa berenang di pantai, memanjat pohon, dan berburu hewan yang lebih besar dari tubuhnya. Reptil terbesar ini hidup di kondisi alam kering dan panas seperti yang terdapat di Pulau Komodo dan pulau-pulau lain di Laut Flores.

Pulau Rinca

Pulau Rinca terletak di antara pulau-pulau besar Sumbawa dan Flores. Daerah berbukit di pulau itu—dibatasi dengan bakau dan berkarpet di sabana berbintik pohon palem—adalah rumah bagi ratusan komodo yang berkeliaran bebas. Dibanding dengan Pulau Komodo, luas Pulau Rinca lebih kecil dan terdapat lebih banyak habitat komodo yang hidup di pulau ini. Akibatnya? Anda akan lebih mudah bertemu komodo di Pulau Rinca dibandingkan di Pulau Komodo.

Lokasi Pulau Rinca sendiri hanya sekitar dua jam berlayar dari Labuan Bajo, lebih dekat dibandingkan dengan tujuan Pulau Komodo. Pulau ini menawarkan bermacam jalur trekking yang dapat dipilih oleh pengunjung dan di sepanjang jalur, Anda akan ditemani oleh pemandangan indah perbukitan dan hamparan laut biru di latar belakangnya. Panorama Pulau Rinca akan terlihat berwarna kuning di musim kemarau dan di musim hijau pohon-pohon meranggas akan berubah hijau. Pemandangan perbukitan Pulau Rinca yang eksotis ini menjadi daya tarik bagi pengunjung untuk menikmati trekking berlatar belakang panorama laut biru yang memesona.

Leave a Reply